Bagaimana Keluarga Menyiasati Teknologi?
Sejalan dalam perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun
dapat dirasakan sangat pesat. Dahulu radio, televisi dan bahkan komputer masih
dianggap barang yang sangat aneh dan bahkan hanya akan dimiliki oleh para orang
kaya. Namun sekarang, seiring dengan perkembangan zaman barang-barang aneh
tersebut hanyalah barang biasa dan bahkan komputer merupakan barang yang lumrah
di kalangan anak-anak.
Radio merupakan
barang yang hanya memberikan kepuasan audio saja. Artinya pendengaran adalah
perangkat utama yang digunakan seseorang dalam menikmati acara radio. Dalam
keterbatasan dan kelebihannya, masih banyak peminat radio termasuk di kalangan
anak-anak. Lebih dari radio, televisi bersifat audio visual. Penikmat televisi
bisa lebih lengkap merasakan kehadiran penyiar ataupun bintang film dan
sinetron. Sehingga dengan kehadiran media masa jenis ini banyak anak-anak yang
mulai tergila-gila dengan salah satu idolanya.
Lembaga Pendidikan
Sejalan dengan
peranan televisi di dunia hiburan, banyak para ahli yang percaya bahwa media
televisi dapat menjadi lembaga pendidikan. Maka materi pendidikan yang dikemas
harus bersifat menghibur. Seperti disebutkan oleh Eduard Depari, “jika unsur
kemasan diabaikan, tidak mustahil tayangan tersebut akan kehilangan daya
tariknya”.
Disisi lain
televisi memili dampak positif dan negatif bagi anak. Dari segi positif banyak
para ibu yang menceritakan bahwa anak-anaknya selalu ingin menjaga atau
melindungi seperti halnya pada perilaku tokoh jagoan idolanya. Selain itu dari
segi negatif ada ibu yang bercerita bahwa anaknya pernah retak tulang kaki
karena ingin meniru jagoan kesukaannya terbang dari atas balkon hingga jatuh
dan akhirnya luka-luka. Selain itu maraknya video game seperti play station
yang berbarengan dengan memasyarakatnya internet, menjadi lahan perluasan jenis
hiburan, terutama, bagi anak-anak.
Dunia maya yang
merupakan dunia yang dibangun dalam format digital pada dasarnya sejalan dengan
pola imajinasi. Segala sesuatu yang dikatakan cenderung mustahil akan dapat
dijadikan nyata. Tujuannya tentu saja akan mengarah pada hal yang baik yang
bersifat umum. Contohnya ditujukan untuk memudahkan proses pembelajaran.
Pembelajaran dirancang menjadi interaktif lengkap dengan gerak (animasi),
suara, dan bahkan komunikasi aktif antara mesin (komputer) dengan pengguna
program. Tetapi, banyak juga software program komputer yang disisipi aneka
tujuan buruk. Lebih khusus yang disebarkan lewat jalur website internet yang dikemas dalam bentuk program freeware dan shareware. Selain itu ada pula tujuan buruk
yang telah dikemas sedemikian rupa hingga tampilannya tetap terselubung dalam
bungkus mainan. Seperti meniru kelakuan-kelakuan buruk yang ada di dalam tokoh
animasi. Walapun pengaruhnya yang ditimbulkan cenderung lama, namun jika
diverikan secara terus menerus dapat menjadi suatu penguatan.
Perlu Bimbingan
Pengaruh
teman sebaya tak akan dapat dibendung oleh para orang tua. Kalaupun dapat,
pengaruh tersebut akan tetap terjadi dan bisa saja akan menjadi tak terkendali.
Maka dari itu, orang tua harus dapat mengatasinya agar anak-anak mereka dapat
dikendalikan ke arah yang positif. Bimbingan, arahan, dan penyaluran merupakan kunci pengaman yang
bisa dibentuk oleh orang tua. Jadilah wasit yang bertanggung jawab, yang bisa
memfasilitasi lalu lintas imajinasi anak.
Berdasarkan
pemaparan diatas, menurut pendapat saya memang benar kemajuan teknologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap diri seseorang, utamanya bagi anak yang
mulai memasuki tahap pembentukan karakter. Walaupun pengaruh yang diberikan
dapat menuju kearah yang positif, namun tidak menutup kemungkinan pengaruh
negatif juga dapat mempengaruhi perkembangannya. Misalnya saja seperti anak
akan menjadi lebih malas karena terlalu menikmati berbagai macam teknologi yang
ada, seperti terlalu asik menonton televisi, game online, play station,
dan layanan website. Untuk itu peran
orang tua sangat penting dalam memberi pengarahan atau bimbingan kepada anaknya
dalam menyiasati perkembangan teknologi.